Kiat Memilih Perguruan Tinggi


Masih bingung mau kemana setelah selesai SMU? Memang tidak mudah memilih kuliah yang pas di hati dan kemampuan. Ada banyak faktor yang musti dipertimbangkan supaya begitu kita masuk ke kuliah pilihan tidak ada rasa penyesalan.

Gali dan temukan minat
Banyak lo teman-teman kita yang sudah kuliah tapi belajarnya setengah hati. Pasalnya, kuliah yang dipilih ternyata tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Jadi deh kuliahnya keteter. Sayang dong.

Sebelum mulai memilih perguruan tinggi (PT) yang ada, pastikan kita tahu minat, dan juga bakat yang ada pada diri kita. Kenapa? Supaya kita nantinya bisa kuliah dengan tenang dan nyaman, tidak ada rasa nyesel.

Sesusah apapun pelajarannya, karena senang, kita tetap semangat saja ngelakoninya. Apalagi kalau ditunjang ama bakat yang memang ada, top abis deh. Kita bisa tanya ke lembaga psikologi terapan buat tes minat dan bakat. Tapi, ingat lo, keputusan final ada pada kita karena nanti yang merasakan masa-masa kuliah itu ya diri kita sendiri.

Pertimbangkan bakat
Kita mungkin sekarang punya banyak pilihan kuliah yang sesuai dengan minat. Tapi kalau memilih sekedar pakai perasaan saja tanpa memikirkan logika, wah bisa pusing terus nanti. Jadi, setelah punya beberapa pilihan kuliah yang disukai, mulailah mencari informasi yang banyak.

Hal yang perlu diperhatikan adalah mata pelajaran apa saja yang dipelajari nanti pada kuliah tersebut. Nah, disini peran bakat dan kemampuan sangat menentukan. Perkecil pilihan dengan mencoret jurusan kuliah yang menurut kita tidak sesuai dengan potensi yang ada, walaupun kita demen banget. Ini lebih baik ketimbang nantinya kita keteter, rugi waktu dan juga ongkos.

Memilih Perguruan Tinggi (PT) untuk melanjutkan studi butuh beberapa pertimbangan. Pertama, pilih jurusan yang memang kita minati, supaya tetap semangat terus dalam melakoninya. Kedua, sesuaikan jurusan yang diminati dengan potensi bakat yang dimiliki. Kalau kita jago gambar tapi lemah dalam fisika lebih baik pilih jurusan seni desain ketimbang arsitektur.

Nah, sekarang pertimbangkan juga beberapa faktor lain berikut ini.

Lama kuliah dan reputasi perguruan tinggi
Pertimbangan pertama adalah lamanya kuliah. Pendidikan tinggi di Indonesia ada dua jalur. Pertama, jalur akademik dengan jenjang sarjana yang fokusnya ke penguasaan ilmu pengetahuan. Sedang kedua adalah jalur profesional dengan jenjang diploma yang menekankan keahlian di bidang tertentu supaya bisa langsung kerja. Jalur akademik masa kuliahnya sekitar delapan semester (empat tahun) dan profesional umumnya enam semester (tiga tahun).

Pertimbangan kedua adalah reputasi perguruan tinggi. Kita perlu tahu apakah lulusannya banyak dicari orang atau tidak. Faktor lain adalah fasilitas dan sarana yang ada. Informasi perguruan tinggi sekarang bisa didapat melalui internet karena sudah banyak PT yang membuka situsnya masing-masing. Lihat juga siapa dosen atau pengajarnya.

Khusus untuk perguruan tinggi swasta, pertimbangkan faktor akreditasi yang dimiliki. Akreditasi diberikan pada masing-masing program studi. Status ini menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan ujian negara dan menerbitkan ijasah. Kalau sudah disamakan, mahasiswanya tidak perlu ujian negara Kopertis lagi, dan ijasahnya cukup disahkan oleh PTS tersebut.

Faktor biaya
Ini unsur vital yang tidak boleh dianggap remeh. Kuliah di PT butuh berbagai komponen biaya. Mau ikut tes masuk saja sudah ada uang pendaftaran. Begitu diterima, kita diharuskan membayar uang gedung, uang kuliah pokok, uang SKS (sistem kredit semester), uang praktikum, dsb. Komponen biaya bisa bertambah kalau kita kuliah di luar kota. Berarti ada biaya untuk indekos dan juga transpor. Ini belum termasuk uang untuk proses belajarnya sendiri, macam uang buku diktat, buku tulis dan juga foto kopi.

Kalau kita sudah punya pilihan kuliah yang pas dengan minat dan bakat, serta tempat kuliahnya juga sesuai, boleh jadi setengah permainan sudah kita pegang. Prospek berhasil tidaknya kita dengan bidang yang dipilih selebihnya tergantung pada kondisi setelah kuliah nanti. Satu hal yang pasti, jangan mudah menyerah dan yakinkan selalu kalau kita memang bisa.

0 komentar:

Posting Komentar